Anjing Kintamani – Sudah tahu kan jika Indonesia mempunyai anjing yang telah dikenali dan dianggap internasional? Anjing itu ialah anjing Kintamani Bali. Anjing ini mempunyai memiliki tinggi tubuh sekitar 40-55 cm, tergantung dari tipe kelaminnya.

Anjing Kintamani memiliki kepala sisi atas yang lebar, dahi datar, dan moncong yang seimbang. Dalam pada itu, telinganya tebal dan berwujud seperti huruf V kebalik. Anjing Kintamani mempunyai mata yang berwujud lonjong seperti kacang almond, dengan bola matanya warna coklat.

Mau tahu lebih jauh mengenai bukti-bukti unik berkenaan anjing Kintamani? Yok, baca penjelasannya berikut ini.

Anjing Kintamani, Ras anjing asli Bali yang Mendunia

1. Asli dari Bali

Anjing Kintamani ialah anjing yang asli datang dari pegunungan Kintamani, Bali. Anjing ini tidak dapat diketemukan di lain tempat yang jauh dari “tanah airnya”. Anjing Kintamani memiliki ukuran sedang dan bisa dikelompokkan sebagai anjing karyawan.

Anjing kintamani

Seperti anjing gunung yang lain, anjing Kintamani memiliki bulu-bulu yang lebih panjang disekitaran leher dan eko. Tetapi, beberapa ciri yang lain seperti muka lebar, dahi rata, telinga tegak, putih, hitam, coklat kekuningan, dan belang-belang, membuat berlainan dari anjing daerah yang lain.

 

2. Sudah Diakui Dunia

Pecinta anjing tanah tanah air rasanya bisa berpuas diri, karena anjing Kintamani sebagai anjing asli Indonesia yang sudah dianggap dunia. Keputusan ini dibikin oleh Federation Cynologique Internationale [FCI], sebuah instansi yang memayungi mengenai turunan atau keturunan anjing secara global.

Pada 20 Februari 2019, dengan cara resmi FCI umumkan jika anjing Kintamani dianggap sebagai anjing keturunan dunia. Dengan demikian, anjing Kintamani sejajar dengan anjing Chow-chow dari China, anjing Samoyed dari Rusia, dan anjing Akita Inu dari Jepang.

Proses anjing Kintamani untuk mendapatkan pernyataan dari internasional sangat panjang. Memerlukan waktu sekitaran 20 tahun dengan mengikutsertakan banyak faksi, terhitung kelompok pakar.

 

3. Apa Betul Campuran Lokal dan Chow?

Usut punyai usut rupanya anjing Kintamani bukan seutuhnya anjing berdarah lokal. Menurut sebuah riset dengan judul “The Kintamani Dog: Genetic Profil of an Emerging Breed from Bali, Indonesia”, menerangkan asal mula anjing Kintamani.

Mula-mulanya disebut, anjing Chow-chow ini dibawa dengan seorang pria Tionghoa yang berpindah ke Bali pada 1400-an. Pria itu bawa anjing Chow-chow kepunyaannya. Selanjutnya, dia tinggal di wilayah pegunungan Kintamani dan menikah dengan keluarga Bali dari Raja Jaya Pangus.

Menurut sebuah riset DNA anjing The Kintamani Dog: Genetic Profil of an Emerging Breed from Bali, Indonesia memperlihatkan hewan ini termasuk kuno (ancient dog). Anjing Kintamani disebutkan anjing lokal yang sudah kehilangan keberagaman genetiknya.

“Tetapi penelitian ini memperjelas jika anjing Kintamani datang dari anjing lokal Bali dan bukan Chow-chow,” catat beberapa periset.

Riset itu menjelaskan, jalinan yang lebih kuat malah di antara anjing Kintamani dengan anjing Dingo dari Australia.

 

4. Beradaptasi di Pegunungan

Mau tahu kenapa anjing Kintamani punyai bulu-bulu yang tebal disekitaran leher dan ekor? Bulu-bulu yang masih tetap ini diperhitungkan sebagai hasil penyesuaian pada keadaan cuaca yang dingin. Bulu-bulu ini bermanfaat untuk menjaga temperatur badan supaya masih tetap hangat. Sama seperti yang kita mengetahui, anjing Kintamani ini tinggal di daratan tinggi, sekitaran 1.700 mdpl.

 

5. Mudah Dilatih dan Penjaga Andal

Anjing Kintamani sebagai salah satu tipe anjing yang gampang dilatih dan terampil. Anjing ini dikenali pemberani dan siaga, dan mempunyai rasa berprasangka buruk yang lumayan tinggi. Anjing yang dengan bulu tebal ini dikenal juga sebagai penjaga yang andal, dan pengabdi yang bagus pada pemiliknya.

Anjing Kintamani dikenal juga sebagai anjing yang menyukai serang anjing atau hewan yang lain masuk teritorinya. Anjing ini sukai menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan.

Anjing Kintamani , Ras anjing asli Bali yang Mendunia

Tolong Di Share yaaa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *